Apel Awal Tahun Pelajaran MI Fathul Ulum Sumberjokidul

Mifunew. Memasuki dan mengawali Tahun Pelajaran 2019/2020, pada hari senin 15 Juli 2019 pukul 17.00 wib Madrasah Ibtidaiyah Fathul Ulum Sumberjokidul mengadakan Apel Awal Tahun Pelajaran yang diikuti seluruh warga MI Fathul Ulum Sumberjokidul yang terdiri dari Kepala Madrasah, Dewan Guru, Stap TU, Komite Madrasah, Paguyupan Wali Murid dan seluruh siswa.

Apel yang bertempat di halaman Madrasah Ibtidaiyah Fathul Ulum Sumberjokidul tersebut berlangsung lancar dan khidmat dengan petugas upacara dari siswa dan siswi kelas enam. 
Kapala Madrasah Ibtidaiyah Fathul Ulum Sumberjokidul Masyhudi, S.Pd.SD selaku pembina pembina upacara mengucapkan selamat datang kepada siswa dan siswi baru kelas satu Madrasah Ibtidaiyah Fathul Ulum Sumberjokidul “Semoga siswa baru betah di sini dan rajin-rajinlah belajar supaya menjadi anak yang sholeh/sholehah yang berguna bagi orang tua, bangsa dan agama” harapnya.
Masyhudi juga menghimbau kepada seluruh siswa agar selalu berpakaian dengan rapi dan bersih. “Jangan hanya pada hari senin saja yang rapi, tapi perhatikan pula kebersihan pada setiap hari,” tambahnya.

Di akhir amanatnya Masyhudi mengingatkan kembali kepada seluruh siswa agar selalu memperhatikan pelajaran baik di madrasah maupun di rumah. “ Yang merasa nilai rapotnya masih rendah harap lebih diperbaiki lagi, sedangkan bagi yang sudah tinggi harap dipertahankan, dan lebih baik lagi agar nilainya ditingkatkan,” pungkasnya. (Hd)

MIFU Kenalkan Situs Budaya Bojonegoro Kepada Siswa Melalui Kegiatan CTL

mifunew – di awal semester genap tahun pelajaran 2018/2019 (tepatnya hari Selasa, 29 Januari 2019) MI Fathul Ulum Sumberjokidul kembagi melanjutkan Program CTL yang sudah teragendakan, kali ini kegiatan CTL diikuti kelas I dengan jumlah 22 siswa dan 3 orang guru pendamping, beda dengan kegiatan CTL sebelumnya, kegiatan CTL kali ini menitikberatkan tentang pengetahuan sejarah dan situs budaya yang ada di Bojonegoro, “Jas Merah : Jangang Pernah melupakan sejarah” ungkap Muhanan, S.Pd.I selaku penaggungjawab kegiatan CTL. 

Adapun situs budaya yang dikunjungi adalah Wisata Api Abadi “Kayangan Api” yang berada di Desa Sendangrejo Kecamatan Ngasem Kabupaten Bojonegoro, dengan mengunjungi tempat ini diharapkan siswa mengetahui akan sejarah terbentuknya kayangan api dan juga bisa mengaitkannya kejadian tersebut dengan ilmu pengetahuan (IPA).

Menurut mbah Juliono juru kunci konon terdapat seorang pembuat benda pusaka pada zaman  Kerajaan Majapahit yang bernama Mbah Kriyo Kusumo. Setelah bertahun-tahun membuat benda pusaka di perkampungan, Mbah Kriyo Kusumo kemudian bertapa dan tirakat di tengah hutan. Dia membawa api dan menyalakannya di bebatuan, tepat di sebelah tempatnya bersemedi. Api itulah yang menyala hingga saat ini dan menjadi cikal bakal Kayangan Api.
Selain terdapat Kayangan Api , di sebelah barat sumber api terdapat kubangan lumpur yang berbau belerang yang biasa di sebut warga Sumur Blekutuk. Menurut kepercayaan, saat itu Mbah Kriyo Kusumo masih beraktivitas sebagai pembuat alat-alat pertanian dan pusaka seperti keris, tombak, cundrik dan lain-lain.  Mbah Kriyo Kusumo atau Empu Supa atau yang lebih dikenal dengan sebutan Mbah Pande yang berasal dari Kerajaan Majapahit. Ada bukti historis yang penting yang menguatkan kahyangan api dengan ditemukannnya 17 lempeng tembaga yang berangka 1223 / 1301 Masehi.
Letak dari Kayangan Api ini sendiri berada  di Desa Mayangrejo, Kecamatan Kalitidu Bojonegoro, Jawa Timur pada tanggal 12 Maret 1992 tersebut, berbahasa jawa kuno yang menurut penelitian berasal pada zaman Raja Majapahit I yakni, Kertarajasa Jaya Wardhana. Isi dari prasasti tersebut, adalah pembebasan desa Adan-adan dari kewajiban membayar pajak dan juga ditetapkannya daerah tersebut sebagai sebuah sima perdikan atau swantantra. Penghargaan ini diberikan oleh Raden Wijaya terhadap salah satu rajarsi (pungawa, red) atas jasa dan pengabdiannya yang besar terhadap Kerajaan Majapahit saat itu. Dan rajarsi tersebut tidak lain adalah Empu Supa yang lebih mashur dengan sebuatan Mbah Pande.

Menurut cerita, api tersebut hanya boleh diambil jika ada upacara penting seperti yang telah dilakukan pada masa lalu, seperti upacara Jumenengan Ngarsodalem Hamengku Buwono X dan untuk mengambil api melalui suatu prasyarat yakni selamatan atau wilujengan dan tayuban dengan gending eling-eling, wani-wani dan gunungsari yang merupakan gending kesukaan Mbah Kriyo Kusumo. Oleh sebab itu ketika gending tersebut di alunkan dan di tarikan oleh waranggono (penembang lagu jawa, red) tidak boleh ditemani oleh siapapun. Kepercayaan tersebut, dipegang teguh oleh masyarakat Bojonegoro. Ini terbukti, pada acara ritual pengambilan api tersebut juga dilakukan digelar. Terlebih, pengambilan api PON yang pertama dilakukan di pimpin oleh tetua masyarakat yang dipercaya pada saat itu. Sementara untuk prosesi tersebut meliputi, Asung sesaji (menyajikan sesaji) dan dilanjutkan dengan tumpengan (selamatan).

Pada hari-hari tertentu terutama pada hari Jum’at Pahing banyak orang berdatangan di lokasi tersebut untuk maksud tertentu seperti agar usahanya lancar, dapat jodoh, mendapat kedudukan dan bahkan ada yang ingin mendapat pusaka. Acara tradisional masyarakat yang dilaksanakan adalah Nyadranan (bersih desa) sebagai perwujudan terima kasih kepada Yang Maha Kuasa. (han)
Fitur Ajuan Tunjangan Insentif GBPNS

Simpatika telah menyediakan fitur Ajuan Tunjangan Insentif yang diberikan kepada guru bukan PNS yang bertugas pada madrasah.
“INI HANYA SEBAGAI REFERENSI, MOHON TUNGGU INFO RESMI DARI PENDMA SETEMPAT
Berikut kriteria guru madrasah yang dapat mengajukan tunjangan insentif GBPNS :

1. Guru bukan PNS/guru non PNS yang masih aktif mengajar di RA, MI, MTs atau 

    MA/MAK yang terdaftar diprogram SIMPATIKA (Sistem Informasi Manajemen 

    Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kementerian Agama);

2. Belum Lulus Sertifikasi

3. Meniliki nomor PTK Kementerian Agama (NPK) dan/atau Nomor Unik Pendidik dan 
    Tenaga Kependidikan (NUPTK);

4. Aktif selama 2 tahun berturut-turut sebagai guru mengajar pada satuan administrasi 
    pangkal binaan Kementerian Agama;

5. Memenuhi kualidikasi Akademik S-1 atau D-4

6. Bertugas pada madrasah yang memiliki ijin operasional penyelenggara pendidikan dari 
    Kementerian Agama;

7. Bukan penerima bantuan sejenis yang dananya bersumber dari DIPA Kementerian 
    Agama

8. Belum memasuki usia pensiun;

9. Tidak terkair sebagai tenaga tetap pada instansi selain Madrasah Kementerian Agama;

10. Tidak merangkap jabatan sebagai eksekutif, yudikatif dan legislatif

Bagi PTK yang memenuhi syarat, silakan ikuti langkah-langkah berikut untuk dapat mengajukan tunjangan insentif GBPNS melalui akun Simpatika masing-masing :
  1. Login sebagai PTK pada layanan https://simpatika.kemenag.go.id/  

  2. Pada laman akun layanan, pilih layanan SIMPATIKA PTK.

  3. Selanjutnya pada beranda PTK, akses fitur Tunjangan Insentif GBPNS

  4. Pada laman Ajuan Tunjangan Insentif Guru Bukan PNS, klik tombol AJUKAN. 

  5. Pada kotak dialog, harap lengkapi formulir isian data rekening bank yang telah disediakan. Jika telah sesuai klik SIMPAN.


  6. Klik tombol Cetak Surat Ajuan pada kotak dialog konfirmasi yang muncul. 

  7. Ajuan Tunjangan Insentif GBPNS Anda Telah tersimpan, Silakan Cetak Surat Ajuan tersebut dan serahkan Surat Ajuan beserta lampiran dokumen pendukung kepada Kantor Kemenag Kota/Kab setempat untuk diverifikasi. Berikut contoh hasil cetak surat ajuan tersebut. 

  8. Untuk memeriksa kembali data ajuan Anda, silakan klik tombol Periksa Ajuan. 

  9. Sistem akan menampilkan kotak dialog informasi data ajuan Anda, klik tombol Cetak Ulang Ajuan untuk mencetak ulang surat ajuan Anda. 

  10. Sedangkan untuk memperbaiki data ajuan, silakan batalkan dahulu ajuan Anda (selama belum disetujui oleh admin Kemenag Kota/Kab), pada laman Ajuan Tunjangan Insentif, klik tombol Batalkan Ajuan dan ulangi ke-5 diatas dengan mengisikan data yang sesuai. 

  11. Silakan tunggu persetujuan / proses verifikasi oleh admin Kemenag Kota/Kab setempat. Berikut contoh status ajuan PTK yang telah diverifikasi oleh admin Kemenag Kota/Kab setempat. 

Bagi PTK bukan PNS yang belum memenui syarat ajuan intensif GBPNS, saat akses fitur Tunjangan Insentif GBPNS, sistem akan memberikan informasi syarat ajuan yang belum terpenuhi seperti pada gambar dibawah ini :

Sumber
http://bantuan.siap-online.com/2018/11/simpatika-panduan-fitur-ajuan-tunjangan-insentif-gbpns.html